PT. INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk (INCO) sebagai salah satu produsen nikel utama dunia, didirikan pada bulan Juli 1968 sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Vale Inco Limited. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), INCO termasuk dalam industri pertambangan pada sektor pertambangan logam dan mineral.
Dilihat dari rata-rata tingkat return saham INCO yaitu sebesar -0,0892% lebih kecil dibandingkan dengan tingkat return pasar IHSG yaitu sebesar 0,0109% dan LQ45 yaitu sebesar 0,0256%, maka dapat disimpulkan selama 2 periode tersebut yaitu 2008 dan 2009, para investor tidak mendapatkan keuntungan atau bisa juga disebut mendapatkan capital loss. Sedangkan yang diharapkan dari para investor adalah return yang tinggi karena resikonya tinggi (high risk high return). Resiko yang tinggi dilihat dari nilai standard deviasi yang tinggi yaitu sebesar 4,8705 yang dibandingkan dengan standard deviasi pasar, IHSG dan LQ45.
Tingkat return saham INCO selama 2 periode tersebut rendah dikarenakan rendahnya harga nikel di pasaran dan tingginya minyak dunia. Kedua hal tersebut memperlihatkan bahwa tidak adanya keseimbangan antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi, pada akhir tahun 2009 perusahaan mulai melakukan perbaikan dan perubahan yang membuat biaya menjadi lebih dapat terkontrol. Pada masa yang akan datang, diperkirakan tingkat return perusahaan akan membaik.
0 komentar:
Posting Komentar